Senin, 03 Februari 2020

Pramuka(Sejarah Bendera Merah Putih)

Bendera adalah salah satu lambang negara yang dikibarkan.
Bendera merah putih adalah bendera kehormatan bangsa Indonesia.
Bendera merah putih dulu dipakai oleh kerajaan-kerajaan kuno di Indonesia.
Dalam sejarah, merah putih juga diambil dari mitologi bangsa Austronesia, yaitu warna merah (tanah) dan putih (langit).
Konon, warna merah dan putih terinspirasi dari warna panji Kerajaan Majapahit dengan sembilan garis merah dan putih.
Sebelumnya bendera warna ini juga pernah digunakan saat Jayakatwang melawan Kertanegara dari Kerajaan Singosari.
Sebagai wujud protes dan nasionalisme melawan Belanda, pengibaran bendera merah putih ini terjadi di pulau Jawa tahun 1928.
Pada saat itu Indonesia dalam penjajahan Belanda dan pengibaran bendera dilarang oleh para tentara Belanda.
Tahun 1940 Jepang menginvasi Indonesia.
Gerakan-gerakan nasionalisme mulai bermunculan.
17 Agustus 1945
Sang Saka Merah Putih pertama kali dikibarkan pada tanggal 17 Agustus 1945 di Jalan Pegangsaan Timur 56, Jakarta, saat Soekarno menyatakan Proklamasi Indonesia.
Ibu Fatmawati, istri Presiden Soekarno, menjahit bendera pertama pada tahun 1944.
Bahannya dari katun Jepang berukuran 276x 200 cm.
Tahun 1946-1968, bendera tersebut dikibarkan hanya pada saat 17 Agustus saja.
Sejak tahun 1969, bendera itu tidak berkibar lagi karena sobek, tapi disimpan di Istana Merdeka.
Sesudah tahun 1969, bendera duplikat dikibarkan tiap 17 Agustus.
Bendera duplikat ini terbuat dari sutera.
Arti
Bendera merah putih Indonesia melambangkan semangat Indonesia untuk lepas dari penjajahan Belanda.
Merah artinya keberanian, berani melawan penjajah.
Putih melambangkan kesucian, niat suci para pahlawan dan rakyat untuk membela dan memperjuangkan kemerdekaan negeri Indonesia tercinta.
Dalam Pasal 35 Undang Undang Dasar 1945, Bendera Negara Indonesia ialah Sang Merah Putih.
Pengibaran bendera merah putih dilakukan untuk mengenang jasa para pahlawan dan mensyukuri kemerdekaan Indonesia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar